Pengertian
Hujan
Pengertian Hujan atau
yang bisa disebut dengan Presipitasi adalah air dalam bentuk cair atau padat
yang jatuh dan sampai kepermukaan bumi. Awan yang merupakan suspensi koloida
udara atau aerosol akan tetap melayang-layang di udara selama butir-butirnya
belum bersatu atau besar, sehingga awan tersebut tidak akan menjadi hujan.
Setelah butir-butir tersebut bersatu atau besar, maka akan terjadi peristiwa
yang namanya hujan. Hujan sendiri memiliki perbedaan setiap jenis butir butir
hujannya, jenis butir butir hujan dapat berupa awan, kabut, ataupun salju yang
dimana memiliki perbedaan ukuran butir butir hujan yang terjadi. Berikut
perbandingan urutan ukuran butir hujan yang terjadi, dimana:
§
Awan, memiliki ukuran (mm) 0,04 – 0,20
§
Kabut atau tetesan air hujan, memiliki
ukuran (mm) 0,50 – 4,00
§
Salju atau hujan es, memiliki ukuran
(mm) 5,00 – 50,00
Jenis-jenis
Hujan
Hujan
memiliki beberapa jenis, seperti jenis bentuk, proses terjadinya, dan
bedasarkan tempat jenisnya, berikut jenis jenis hujan tersebut.
Bedasarkan
Bentuk Hujan
Bedasarkan bentuk hujan
terdapat tiga jenis, yaitu:
§
Awan, memiliki ukuran (mm) 0,04 – 0,20
§
Kabut atau tetesan air hujan, memiliki
ukuran (mm) 0,50 – 4,00
§
Salju atau hujan es, memiliki ukuran
(mm) 5,00 – 50,00
Berdasarkan
Proses Terjadinya
Bedasarkan proses
terjadniya terdapat tiga jenis, yakni:
§
Hujan Konveksi
Hujan konveksi terjadi disebabkan dari awan yang terbentuk karena adanya proses konveksi. Hujan koveksi berasal dari awan konveksi seperti kumulonimbus. Hujan ini jatuh deras dengan intensitas yang cepat berubah. Hujan konvesi jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat, karena awan konveksi memiliki bentangan horizontal terbatas.
§
Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya massa udara yang naik karena adanya gunung. Hujan orografis terjadi di sisi atas angin pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara lembap berskala besar ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan kondensasi adiabatik.
§
Hujan Frontal atau Hujan Konvergen
Hujan Frontal terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya proses pertemuan antara udara panas dan udara dingin. Massa udara panas atau lembab bertemu dengan massa udara dingin atau padat sehingga berkondensasi. Hujan Frontal ini kadang disebut dengan hujan konvergen, yakni hujan yang terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya proses konvergensi udara.
Berdasarkan
Tempat Terjadinya
Adapun hujan bedasarkan
tempat terjadinya, dinamakan seperti itu disebabkan penamaan oleh daerah
setempat, berikut hujan bedasarkan tempat terjadinya, yakni:
§
Hujan Ekuatorial, adalah hujan yang
berupa curah hujan melimpah yang terjadi sepanjang tahun, atau dinamakan dengan
hujan konveksional
§
Hujan Savana, adalah hujan yang berupa
hujan konveksional yang terjadi selama musim panas
§
Hujan Padang Pasir Tropika, adalah hujan
yang berupa curah hujan rendah sepanjang tahun
§
Hujan Mediteranian, adalah hujan yang
berupa hujan siklonik (hujan frontal), terjadi di musim dingin, pada musim
panas yang kering
§
Hujan Eropa Barat, adalah hujan yang
berupa curah hujan melimpah, curah hujan musim dingin dan musim panas, lebih
banyak hujan siklonik (hujan frontal)
§
Hujan Kontinental, adalah hujan yang
berupa hujan yang terutama terjadi pada musim panas
§
Hujan Pantai Timur, adalah hujan yang
berupa curah hujan tinggi pada lintang rendah, pada lintang tengahan hujan
berasal dari massa udara yang lembab dan hangat di musim panas, pada musim
dingin terjadi hujan siklonik
§
Hujan Kutub, adalah hujan yang berupa
curah hujan rendah, curah hujan maksimum terjadi pada musim panas bila terdapat
cukup uap air, dan pengaruh siklonik dapat mencapai kutub
Kandungan
Air Hujan
Air Hujan tidaklah
murni H2O saja, terdapat beberapa kandungan kimia yang terdapat pada air hujan
tersebut, yakni:
§
Dalam jumlah besar, terdapat Na+; K+;
Cl-; HCO3-; SO4=; NH4+; NO3-; NO2- dan susunan N lain
§
Dalam jumlah kecil, terdapat J, Br, Bo,
Fe, Al dan Si
Biasanya asal unsur kandungan air hujan tersebut, berasal dari lautan, sungai, danau, permukaan tanah, vegetasi, industri, gunung berapi dll.
Proses
Terjadinya Hujan
Hujan terjadi
dikarenakan sinar matahari memanaskan air dimuka bumi ini dan mengubahnya
menjadi uap dan uap tersebut bersatu menjdi awan. Awan yang sudah besar atau
penuh akan terjadi yang namanya hujan. Dalam terjadinya hujan, terdapat dua
pendapat mengenai mekanisme atau proses terjadinya hujan, yakni:
§
Penyatuan beberapa butir hasil
kondensasi; dan
§
Butiran yang besar karena tumbuh dari
air dan partikel es dalam awan yang sama. Air mempunyai tekanan uap dan es, hal
ini menyebabkan terjadi perpindahan air yang menguap dari butir-butir air dan
berkondensasi pada partikel es. Sehingga partikel es diselubungi air yang makin
lama makin membesar.
Sementara, proses untuk terjadinya kondensasi diperlukan tiga syarat, yakni:
§
Kelembaban udara
§
Pendinginan udara
§
Partikel-partikel pembantu
Sekian
artikel yang dijelaskan mendalam mengenai Pengertian hujan, jenis hujan
bedasarkan jenis bentuk, proses terjadinya, dan bedasarkan tempat jenisnya,
proses terjadinya hujan dan kandungan kimia air hujan. Semoga artikel ini dapat
menambah wawasan anda semuanya.