-->

Pengertian Hujan dan Jenis-jenis Hujan

Halo, Selamat pagi kawan semua, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai Hujan, hujan selalu terjadi disekitar kita, pada saat musim hujan, jatuhlah air dari langit, yang bernama air hujan. tetapi hujan tersebut kenapa berbeda-beda setiap daerah, setiap wilayah, dan disetiap waktu? mengapa bisa terjadi hujan? bagaimana bisa terjadi hujan? 'nah, untuk menjawab hal seperti itu, silahkan lihat artikel dibawah ini, yuk.


Pengertian Hujan
Pengertian Hujan atau yang bisa disebut dengan Presipitasi adalah air dalam bentuk cair atau padat yang jatuh dan sampai kepermukaan bumi. Awan yang merupakan suspensi koloida udara atau aerosol akan tetap melayang-layang di udara selama butir-butirnya belum bersatu atau besar, sehingga awan tersebut tidak akan menjadi hujan. Setelah butir-butir tersebut bersatu atau besar, maka akan terjadi peristiwa yang namanya hujan. Hujan sendiri memiliki perbedaan setiap jenis butir butir hujannya, jenis butir butir hujan dapat berupa awan, kabut, ataupun salju yang dimana memiliki perbedaan ukuran butir butir hujan yang terjadi. Berikut perbandingan urutan ukuran butir hujan yang terjadi, dimana:



§     Awan, memiliki ukuran (mm) 0,04 – 0,20
§     Kabut atau tetesan air hujan, memiliki ukuran (mm) 0,50 – 4,00
§     Salju atau hujan es, memiliki ukuran (mm) 5,00 – 50,00

Jenis-jenis Hujan
Hujan memiliki beberapa jenis, seperti jenis bentuk, proses terjadinya, dan bedasarkan tempat jenisnya, berikut jenis jenis hujan tersebut.

Bedasarkan Bentuk Hujan


Bedasarkan bentuk hujan terdapat tiga jenis, yaitu:


§     Awan, memiliki ukuran (mm) 0,04 – 0,20
§     Kabut atau tetesan air hujan, memiliki ukuran (mm) 0,50 – 4,00
§     Salju atau hujan es, memiliki ukuran (mm) 5,00 – 50,00

Berdasarkan Proses Terjadinya

Bedasarkan proses terjadniya terdapat tiga jenis, yakni:


§     Hujan Konveksi

Hujan konveksi terjadi disebabkan dari awan yang terbentuk karena adanya proses konveksi. Hujan koveksi berasal dari awan konveksi seperti kumulonimbus. Hujan ini jatuh deras dengan intensitas yang cepat berubah. Hujan konvesi jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat, karena awan konveksi memiliki bentangan horizontal terbatas.



§     Hujan Orografis

Hujan orografis terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya massa udara yang naik karena adanya gunung. Hujan orografis terjadi di sisi atas angin pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara lembap berskala besar ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan kondensasi adiabatik.



§     Hujan Frontal atau Hujan Konvergen

Hujan Frontal terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya proses pertemuan antara udara panas dan udara dingin. Massa udara panas atau lembab bertemu dengan massa udara dingin atau padat sehingga berkondensasi. Hujan Frontal ini kadang disebut dengan hujan konvergen, yakni hujan yang terjadi dari awan yang terbentuk karena adanya proses konvergensi udara.


Berdasarkan Tempat Terjadinya
Adapun hujan bedasarkan tempat terjadinya, dinamakan seperti itu disebabkan penamaan oleh daerah setempat, berikut hujan bedasarkan tempat terjadinya, yakni:


§ Hujan Ekuatorial, adalah hujan yang berupa curah hujan melimpah yang terjadi sepanjang tahun, atau dinamakan dengan hujan konveksional
§ Hujan Savana, adalah hujan yang berupa hujan konveksional yang terjadi selama musim panas
§ Hujan Padang Pasir Tropika, adalah hujan yang berupa curah hujan rendah sepanjang tahun
§ Hujan Mediteranian, adalah hujan yang berupa hujan siklonik (hujan frontal), terjadi di musim dingin, pada musim panas yang kering
§ Hujan Eropa Barat, adalah hujan yang berupa curah hujan melimpah, curah hujan musim dingin dan musim panas, lebih banyak hujan siklonik (hujan frontal)
§ Hujan Kontinental, adalah hujan yang berupa hujan yang terutama terjadi pada musim panas
§ Hujan Pantai Timur, adalah hujan yang berupa curah hujan tinggi pada lintang rendah, pada lintang tengahan hujan berasal dari massa udara yang lembab dan hangat di musim panas, pada musim dingin terjadi hujan siklonik
§ Hujan Kutub, adalah hujan yang berupa curah hujan rendah, curah hujan maksimum terjadi pada musim panas bila terdapat cukup uap air, dan pengaruh siklonik dapat mencapai kutub



Kandungan Air Hujan
Air Hujan tidaklah murni H2O saja, terdapat beberapa kandungan kimia yang terdapat pada air hujan tersebut, yakni:


§     Dalam jumlah besar, terdapat Na+; K+; Cl-; HCO3-; SO4=; NH4+; NO3-; NO2- dan susunan N lain
§     Dalam jumlah kecil, terdapat J, Br, Bo, Fe, Al dan Si

Biasanya asal unsur kandungan air hujan tersebut, berasal dari lautan, sungai, danau, permukaan tanah, vegetasi, industri, gunung berapi dll.


Proses Terjadinya Hujan
Hujan terjadi dikarenakan sinar matahari memanaskan air dimuka bumi ini dan mengubahnya menjadi uap dan uap tersebut bersatu menjdi awan. Awan yang sudah besar atau penuh akan terjadi yang namanya hujan. Dalam terjadinya hujan, terdapat dua pendapat mengenai mekanisme atau proses terjadinya hujan, yakni:


§ Penyatuan beberapa butir hasil kondensasi; dan
§ Butiran yang besar karena tumbuh dari air dan partikel es dalam awan yang sama. Air mempunyai tekanan uap dan es, hal ini menyebabkan terjadi perpindahan air yang menguap dari butir-butir air dan berkondensasi pada partikel es. Sehingga partikel es diselubungi air yang makin lama makin membesar.

Sementara, proses untuk terjadinya kondensasi diperlukan tiga syarat, yakni:


§ Kelembaban udara
§ Pendinginan udara
§ Partikel-partikel pembantu
Sekian artikel yang dijelaskan mendalam mengenai Pengertian hujan, jenis hujan bedasarkan jenis bentuk, proses terjadinya, dan bedasarkan tempat jenisnya, proses terjadinya hujan dan kandungan kimia air hujan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda semuanya.